Durasi

Claudia Angelina
4 min readNov 5, 2021

--

source : googleimages

Peristiwa meninggalnya Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah, 04 Nov 2021 cukup mengejutkan, pada saat berita duka itu muncul di media, Vanessa sendiri baru saja ngestory di IG miliknya, story terakhir hanya berjarak 6 jam dari berita meninggalnya.

Setiap kali saya mendengar berita duka tentang seseorang, setiap kali juga saya merenung, betapa singkatnya waktu manusia di dunia ini, betapa sebentarnya hidup seseorang, dan betapa tidak ada yang tau kapan berakhirnya waktu setiap orang.

Seperti yang ada tertulis dalam Yakobus 4:13–14

“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ”Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”

Saya merenungkan, setiap orang memiliki durasi yang berbeda-beda, tak ada yang sama satu dengan lainnya, ada yang tujuh puluh tahun, ada yang delapan puluh, ada yang seratus, ada yang sembilan puluh enam, ada pula yang dua puluh sembilan, bahkan belasan tahun saja. Durasi setiap orang berbeda-beda, hanya satu durasi yang sama, yaitu durasi harian. Setiap orang diberikan oleh Tuhan, durasi setiap hari yang sama yaitu dua puluh empat jam. Entah kamu orang kaya atau miskin, entah sultan atau pekerja, entah pendeta atau jemaat biasa, entah artis atau orang biasa, entah pejabat atau rakyat jelata, durasi dua puluh empat jam ini sama-sama dimiliki setiap orang. Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan dengan durasi yang sama ini?

Pertama, waktu terbatas, maka gunakan dengan bijak. Menjadi sibuk itu baik, tetapi jika kesibukan itu merenggut seluruh waktumu dan takada lagi waktu bagi orang-orang yang kamu kasihi, lantas untuk apa kamu bersibuk? Apakah dalih kamu berhak bahagia kemudian menjadi tameng untuk menutupi bahwa kamu berhak menghabiskan seluruh waktu tanpa adanya perencanaan dengan bijak? Menggunakan waktu yang ada, durasi yang ada bukan hanya harus dengan baik saja, tetapi harus dengan bijak. Perhatikanlah mereka yang tetap dan selalu ada untukmu, kasihi mereka selagi masih ada waktu, tunjukkan, katakan, perlihatkan kasihmu kepada mereka selagi masih ada kesempatan.

Bukan perkara seberapa banyak waktu yang kita miliki, tetapi seberapa bijak kita mengelola waktu yang ada

Kedua, ingat waktu bukan uang, tapi hidup. Sedari dulu, saya tidak setuju dengan ungkapan waktu adalah uang, jika YA waktu adalah uang, maka logikanya, si kaya akan memiliki lebih banyak waktu daripada si miskin dong? Bagi saya, waktu adalah hidup, dan karena waktu adalah hidup dan hidup adalah kesempatan, saya gamau buang-buang waktu karena artinya saya buang-buang hidup. Dengan kata lain, ketika ada seseorang yang menyisihkan waktunya untuk mendengarkanmu berbicara, atau bertemu denganmu sejenak, atau menelpon menanyakan kabar, atau sekedar chat bertanya lagi apa, sebenarnya mereka sedang menggunakan bagian dari hidupnya sebagai bentuk kepedulian dan kasihsayangnya untukmu, hargai itu. Sebaliknya, ketika kamu memberikan waktumu, untuk menonton-mendengarkan orang lain berbicara-belajar-bekerja-berdoa-beribadah-dan lainnya, kamu juga sedang menggunakan bagian dari hidupmu. Pastikanlah, kamu tidak menyia-nyiakannya dengan cara ataupun pribadi yang salah.

Waktu terbatas, oleh karena itu disebut DURASI, karena ada batasan waktunya.

source : instagram (used with permission)

Demikian juga hidup, setiap kita sudah di design dan direncanakan hidupnya oleh TUHAN dengan durasi tertentu, ada yang hanya beberapa hari ada yang belasan tahun, ada yang dua puluh, tiga puluh, enampuluh, delapan puluh, bahkan seratusan tahun. Durasi setiap orang berbeda-beda. Dalam durasi hidup ini ada tujuan yang ditetapkan oleh TUHAN. Saya mencatatnya sebagai KISAH apa yang ingin kita jalani dalam hidup yang singkat yang TUHAN berikan di dunia ini. Jika kita ingin kisah hidup kita dikenang sebagai seseorang yang TAAT tentu kita tidak bisa mendapatkan nya dengan hidup asal-asalan. Ketika kita ingin dikenang sebagai seseorang yang SETIA tentu kita harus hidup jujur, tulus, kudus dan menunjukkan bahwa mampu setia walau ada kesempatan untuk tidak setia.

Kamu ingin dikenang sebagai orang yang seperti apa?

Kamu ingin mewariskan nilai-nilai seperti apa?

Kamu ingin diingat sebagai orang yang bagaimana?

Pertanyaan-pertanyaan ini menolong, agar kita bisa mengingat terus untuk menggunakan waktu yang ada (setiap hari), dengan bijak, karena waktu terbatas dan waktu adalah hidup.

Oh satu lagi, jangan lupa istirahat, ini penting banget.

Take a break, have rest. Rest atau istirahat, ibarat pitstop di balap mobil, pitstop mengganti ban mobil, mengisi bensin, minum sejenak supaya terhidrasi baik untuk kemudian melanjutkan pertandingan sampai selesai. Demikian juga hidup kita, jika kita istirahat dengan baik dan cukup, kita juga dapat melanjutkan pertandingan hidup, dan mengakhirinya dengan baik.

source : pinterest

Rest, so you can restart.

--

--

Claudia Angelina

Penyuka kopi yang suka nulis tentang relationship dan kehidupan 💕