Hope vs Expectation
Sekilas, Hope (harapan) dan Expectation (Ekspektasi) tidak ada bedanya. Seringkali, expectation pun diterjemahkan dengan kata harapan, tapi sebenarnya dua kata ini punya arti yang berbeda.
Menurut saya, expectation itu bersifat memaksa dan berpusat kepada diri sendiri, sehingga ketika apa yang sudah kita ekpektasikan itu tidak terjadi kita akan cenderung marah dan kecewa berat, malah bisa stres. Ekspektasi juga biasanya bersifat jangka pendek, lebih demanding harus sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan, hope atau harapan adalah sesuatu yang lebih fleksibel, jangka panjang, tidak demanding, tidak egois tapi lebih mementingkan keharmonisan atau kepentingan orang lain.
Kalau kita memperhatikan ayat di dalam Alkitab yang mengatakan dalam Ibrani 6:19 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,” kita akan mengerti mengapa dikatakan bahwa pengharapan (hope) bukan ekspektasi adalah sauh yang kuat, karena pengharapan akan membuat kita bersemangat bukan terobsesi. Ekspektasi yang tidak terjadi akan menimbulkan kekecewaan yang sangat besar bahkan sakit hati yang mendalam. Biasanya ini terjadi ketika kita meng-ekspektasi-kan orang berprilaku tertentu kepada kita.
Contoh : seorang wanita ber-ekspektasi bahwa kekasihnya akan mengajaknya dinner di sebuah Restoran mevvah berbintang lima, tapi pada kenyataannya sang kekasih malah mengajaknya ke warung pecel lele kaki lima. Si wanita yang sudah berdandan habis-habisan akan merasa kecewa, sedih, ngambek, diem-dieman dan akhirnya nangis.
Inilah alasan mengapa Alkitab menggunakan kata HOPE dan bukan ekpektasi karena Alkitab ingin mengajarkan bahwa kita harus berharap dengan tidak mementingkan diri sendiri, bukan kemauan dan keinginan kita yang diutamakan, melainkan kehendak TUHAN, sang pencipta. Harapan akan membuat kita semakin kuat dan bukan kecewa. Harapan akan membuat kita semakin bertumbuh dan bukan sakit hati.
Yang saya pelajari tentang harapan adalah, pertama, harapan akan membuat hidup menjadi lebih hidup karena harapan membangkitkan semangat. Kedua, harapan akan membuat kita tetap tegar di masa sukar, karena kita tahu sesulit apapun musim yang sedang kita hadapi sekarang, ada TUHAN yang menolong dan menjadi satu-satunya sumber kekuatan dan pengharapan. Lagipula, tertulis dalam Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Jadi, buat apa takut jika kita bisa berharap kepada TUHAN.
Harapan merupakan bukti bahwa kita percaya kepada TUHAN dan bukan memaksakan apa yang kita mau. Harapan (HOPE) bukan tentang keinginan yang harus dipenuhi tapi tentang sesuatu yang mungkin terjadi. Harapan (HOPE) adalah mengenai keadaan berserah kepada kehendak TUHAN dan bukan terobsesi pada ego pribadi.
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang