Kali Kedua

Claudia Angelina
4 min readNov 25, 2022

--

Hai, akhirnya setelah vakum berbulan-bulan (hampir setahun) saya kembali mengisi layar Anda. hahahahaa.

Kali ini pengen banget bahas tentang kesempatan kedua, belakangan ini berpikir tentang apakah manusia emang layak diberi kesempatan, soalnya banyak yang saya perhatikan orang disekeliling saya, ada aja tuh yang dikasi kesempatan malah ngelunjak kayak orang gatau diri gitu. Padahal sering banget kita denger orang bilang “duh seandainya saja waktu bisa diputar kembali” atau “duh seandainya saja saya bisa kembali ke beberapa tahun yang lalu”, karena sebenarnya ada aja yang disesalkan atau ingin diubah oleh banyak orang dalam kehidupan mereka. Sebenarnya kita selalu ingin memperbaiki sesuatu, kita menyesali perbuatan atau keputusan kita di masalalu yang kita katakan atau lakukan karena ketidaktahuan, terlalu terburu-buru, atau karena emosi sesaat. Tapi, pada kenyataannya, kita tidak bisa mengubah apapun dimasa lalu, waktu terus bergerak maju dan keinginan untuk kembali ke waktu yang lalu juga hanya sekedar angan.

Tahukah kamu, sesungguhnya kehidupan kita ini benar-benar adalah kesempatan kedua. Masa sih? iya beneran.

Teman-teman tau dong lagunya Raisa yang judulnya Kali Kedua ada yang lirik awalnya tuh gini “Jika wangimu saja bisa. Memindahkan duniaku
Maka cintamu pasti bisa. Mengubah jalan hidupku

source : google images

Daleemm banget ya liriknya, seakan-akan hanya cinta sang kekasih begitu kuat, sampai ketika bersama sang kekasih, hidupnya bisa berubah.

Nah, ada satu pribadi (bukaaan Raisaaa) yang sangat mencintai kita dan memberikan kita kesempatan kedua loh sebenarnya, dan cintaNya bisa banget mengubah jalan hidup kita. Pribadi itu adalah Tuhan Yesus Kristus, karena cintaNya yang besar, Ia datang kedunia ini untuk jadi manusia, yang kemudian mati untuk menggantikan kita yang berdosa.

Jadi gini, kita semua tau kisah Adam dan Hawa ya kan, nah waktu Adam dan Hawa memutuskan untuk melawan perintah Allah dan mereka jatuh dalam dosa, hal itu membuat manusia terpisah dari Allah. Tapi, Allah yang penuh kasih tentu tak tinggal diam, Ia memberikan anakNya yang tunggal Yesus Kristus bagi kita agar kita mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup.

Tentunya, kisah ini tak berhenti disitu saja, ada yang harus kita lakukan sebagai orang yang sudah mendapatkan kesempatan kedua, apa aja tuh? Saya catet beberapa hal yang bisa kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari.

Pertama, Menghidupi Kesempatan Kedua. Sejatinya setiap orang yang diberikan kesempatan kedua akan sangat bersyukur dan pasti berubah. Misalnya, ada seorang terdakwa yang divonis bersalah, tetapi karena kemurahan hati sang hakim, terdakwa ini tidak dijatuhi hukuman mati atau penjara, melainkan dibebaskan. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dalam kehidupan si terdakwa, yang pertama setelah dibebaskan ia akan semakin merajalela dengan kejahatannya dan kembali ditangkap dan kemudian tak diberi ampun lagi kali ini, atau yang kedua, ia mensyukuri bahwa ia dibebaskan dan kembali hidup di masyarakat dengan sebuah semangat hidup yang sama sekali baru dan menjadi manusia yang berbeda dari yang sebelumnya. Seharusnya, jika ia berterima kasih dan bersyukur akan kebebasannya, ia akan memilih jalan hidup yang kedua bukan?

Kamu tentu tau kisah seseorang yang sangat terkenal di Alkitab, yang bernama Paulus. Ia adalah contoh seseorang yang mendapatkan kesempatan kedua, lihatlah bagaimana hidupnya berubah setelah ia mendapatkan kesempatan kedua itu. Dan oleh karena itulah saya yakini, yang membuat Paulus menuliskan dalam 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Berarti ketika kita menerima Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat, seharusnya kita menjadi ciptaan baru, seseorang yang memiliki hidup yang baru, hati yang baru, pikiran yang baru, harapan yang baru dan tujuan hidup yang baru. Kita sudah menerima kebebasan yang diberikan oleh Kristus maka sudah selayaknyalah kita menghidupi sebuah kehidupan yang sama sekali berbeda dengan yang dulu. Tapi, sayangnya seringkali kita lupa, bahwa kita sudah ditebus, kita lupa bahwa kita sudah menerima pengampunan, kita lupa bahwa kita seharusnya mati karena dosa yang kita perbuat.

source : google images

Untuk itulah kita memerlukan pembaruan hidup setiap harinya, dengan menyadari bahwa Salib Kristus sudah membereskan semua masa lalu dan dosa kita. Dengan terus menerus, setiap hari, setiap saat kita diperbarui oleh kekuatan Allah yaitu Injil maka barulah kita dapat menghidupi kesempatan kedua ini. Saat itu terjadi, kita baru menyadari lagi, hidup kita punya arti dan punya tujuan, bukankah itu yang selalu menghantui kita selama ini, apa arti dan tujuan hidup (?). Yuk kita berjuang menghidupi kesempatan kedua dari TUHAN ini dengan hidup sesuai yang TUHAN mau dan mau terus menerus diperbarui oleh Roh Kudus.

Kedua, Membagikan Kesempatan Kedua. Menurut saya, setiap orang membutuhkan kesempatan kedua. Setiap orang dapat berbuat salah, dan bagi kita yang menerima pengampunan dari TUHAN atas dosa yang kita lakukan yang sudah menyakiti, mendukakan hati TUHAN, ga salah loh kalo kita memberikan kepada orang lain kesempatan kedua dengan memaafkan mereka. Siapa tau dengan kesempatan kedua itu, mereka mengalami perubahan dalam hidupnya, sama seperti kita yang mengalami perubahan karena sudah menerima anugerah dari Kristus.

Lagipula, bukankah sudah sepantasnya sebagai orang Kristen kita membagikan, menunjukkan dan melakukan perbuatan kasih? Bahkan kita diperintahkan untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri bukan?

Ini apa yang menjadi pemikiran saya belakangan ini, sudah lama nangkring draftnya di folder dan akhirnya saya kelarin juga tulisan ini. Tulisan ini sebagai reminder buat saya, dan kiranya juga menjadi perenungan buat teman-teman yang membacanya.

Selamat menghidupi kali keduamu dengan semangat dan antusias. Jesus loves you! :)

--

--

Claudia Angelina

Penyuka kopi yang suka nulis tentang relationship dan kehidupan 💕