NATAL

Claudia Angelina
4 min readDec 24, 2021

--

Natal selalu adalah hari yang selalu dinanti, memasuki bulan November aja udah pada berkumandang lagu-lagu Natal di mall, atau di tempat-tempat umum lainnya. Persiapan Natal di gereja juga dimulai sejak September atau mungkin Oktober, atau bagi yang penganut The Power of Kepepet ya dimulai November. Latihan demi latihan, persiapan penampilan drama, tarian, dan lain sebagainya.

Saya pribadi sangat menyukai Natal, entah bagaimana, Natal selalu memiliki nuansa tersendiri, nuansa damai, tenang, sukacita, menyenangkan, dan hangat. Sejak kecil pun saya terbiasa dengan alunan lagu Natal yang berkumandang di rumah menjelang Natal, yang berasal dari kaset (iya kaset buat yang gatau kaset kayak apa cek gambar dibawah ya ntar) yang diputar oleh Opa atau Mama saya. Di gereja juga sejak kecil, terbiasa terlibat di drama sekolah, biasanya kebagian jadi Maria hahahaha, begitu juga di sekolah ada aja acara Natal yang biasanya selalu menyenangkan karena dapet bingkisan dan hadiah. Pokoknya, Natal itu sangat menyenangkan, bagi Claudia kecil, Natal itu waktu dimana ada hadiah bukan disaat ulang tahun, dan ada snacks (soalnya ga boleh makan Chiki2an dulu) yang boleh dimakan kadang rebutan lagi sama adek hahahaha.

ini yang namanya kaset, kalo kusut dikeluarin pitanya, terus diputer pake pen atau pensil (google images)

Kemudian, pergi bersama keluarga, makan malam atau pergi bareng sama Papa Mama dan adik-adik, foto sama Santa Claus dan siapa tuh yang warna item, nanti abis foto sama Santa dapet permen dan Chiki (dan hadiah lagi). Terus di TV, bakalan ada film-film bagus, Home Alone (ini wajib ditonton banget tiap natal ga sih) dan film-film Natal lainnya. Beranjak dewasa, Natal pun masih sama buat saya, saya tau Natal adalah hari dimana Yesus Kristus sang Juruselamat lahir, tapi sampai beberapa lama bagi saya itu tak lebih dari perayaan Kristen lainnya dan saya lalui tanpa makna.

gambar Sinterklas di salah satu mall di Jakarta (google images)

Sampai satu saat, saya menyadari, ada hal yang salah, Natal itu bukan soal hadiah, makanan, dan film bagus. Natal itu adalah tentang Kristus. Sewaktu saya menyadari ini, disaat itu kami makin giat mempersiapkan Natal, perayaan, penampilan, lagu-lagu yang harus dimainkan sesempurna mungkin, kostum, pakaian, sepatu, bahkan tatanan rambut pun diatur agar rapi paripurna. Undangan demi undangan Natal dihadiri, setelah Natal pasti cuapeknya luaaarr biasa, langganan banget tiap setelah ibadah Natal saya pasti sakit, flu, demam, asam lambung — kecapean intinya.

Tapi belakangan ini, semasa pandemi ini saya merenungkan suatu hal. Natal bukan tentang performance kita, bukan tentang banyaknya undangan ibadah Natal untuk dihadiri, bukan tentang banyaknya undangan khotbah, bukan tentang berapa megahnya panggung, indahnya kostum, mewahnya dekorasi ataupun indahnya pohon natal dan banyaknya kado. Natal adalah momen dimana kita merenungkan bayi kecil Yesus Kristus itu adalah Inkarnasi dari Allah yang Maha Kudus. Allah yang karena KASIHNYA yang sangat besar, kepedulianNya yang sangat besar, dan belas kasihanNya yang sangat besar kepada manusia yang berdosa ini rela untuk turun ke dalam dunia, mengambil wujud manusia, yang kemudian mati di kayu salib menjadi korban yang sempurna bagi penebusan manusia. Seperti quotes dari R. C. Sproul yang berbunyi “apa yang kita rayakan disaat Natal bukan hanya kelahiran seorang bayi, melainkan inkarnasi dari Allah sendiri

Google Images

Satu-satunya hal yang harus dirayakan di dalam setiap Natal adalah KRISTUS. Dengan kata lain, setiap pelayanan, penampilan, persiapan, dekorasi apapun itu ya tujuannya cuman satu, dan hanya satu yaitu untuk Kristus. Natal menjadi sukses bukan karena banyaknya orang yang hadir, sampe ga dapet tempat duduk, atau ga dapet parkir lagi. Natal menjadi sukses juga bukan karena lamanya jam ibadah karena terlalu banyak penampilan dari setiap departemen. Natal menjadi sukses bukan karena pengkhotbah terkenal dan artis pendukung atau bintang tamu yang diundang yang menghiasi poster.

Tetapi, kesuksesan Natal adalah ketika orang-orang yang hadir mengerti momen Natal adalah momen penting dan krusial bagi setiap orang Kristen, ini adalah PUNCAK dari PENYERTAAN ALLAH bagi umatNYA. Kesuksesan Natal adalah ketika orang-orang merasakan besarNya kasih Tuhan dalam hidupnya dan mau diubahkan oleh kasih yang sejati itu. Kesuksesan Natal adalah ketika setiap orang menyadari bahwa bayi kecil itu adalah ALLAH yang Maha Kudus, Maha Mulia, Ia adalah IMANUEL, Raja Damai, Firman yang menjadi manusia, Allah yang kehadiranNya nyata.

Yohanes 3:16 (google images)

Kristus adalah BUKTI NYATA besarnya kasih Allah kepada manusia, yang seharusnya mendapatkan penghukuman kekal, malah diselamatkan dan diberikan kehidupan kekal di Sorga kelak.

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Selamat Natal. Saya berdoa, Natal kali ini teman-teman merasakan sentuhan kasihNya, dan dipenuhi oleh Damai Sejahtera dan Sukacita. Selamat merayakan Kristus. Tuhan Memberkati

--

--

Claudia Angelina

Penyuka kopi yang suka nulis tentang relationship dan kehidupan 💕